Pamit Penuh Pesan

1209 Kata

Suasana pagi tak pernah seindah ini. Langit tampak cerah, dengan semburat jingga tipis menari di ujung horizon. Udara sejuk menyapa lembut, tapi pagi ini terasa berbeda bagi Aleeya. Ada rasa berat di d**a, semacam keengganan untuk melepas sesuatu yang selama ini justru sering membuat rumah itu terasa lebih ramai—lebih hidup. Adell akan pulang ke Jakarta. “Kak Leeya cepetan. Sebentar lagi aku harus berangkat ke bandara, loh!” seru Adell dari ruang tamu sambil merapikan kerah dress kuning pastel yang manis itu. Aleeya muncul dengan wajah manyun dari dapur, sambil membawa sekotak brownies buatan Mami Naura. “Ih, kenapa sih kamu harus pulang secepat ini, Del? Belum puas aku dengerin kamu ngomel-ngomel tiap hari.” Adell menyilangkan tangan di d**a, lalu menatap Aleeya dengan gaya centil kha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN