Penawaran yang Tak Bisa Ditolak

1374 Kata

“Ayo, Masuk ke ruangan meeting sekarang, Aleeya. Pak Kevin minta semua tim marketing kumpul,” ajak Dasya. Aleeya baru saja menyentuh keyboard laptopnya. Dia buru-buru menyimpan file presentasi yang belum selesai direvisi dan menyesap sisa kopi yang sudah dingin. Hari ini jadwalnya sangat padat, dan biasanya kalau Kevin turun langsung, artinya proyek baru sedang digodok. Beberapa menit kemudian, Aleeya sudah duduk manis bersama dua seniornya dan satu anak magang lain. Di ujung meja, Kevin sedang membuka dokumen proposal yang tertempel rapi dalam slide proyektor. “Devara Holdings baru saja menerima proposal tawaran kerjasama dari salah satu kolega baru,” ujar Kevin, kalem seperti biasa. “Ini proyek seni budaya yang akan dikembangkan secara digital. Fokusnya di Solo.” Solo? Seni budaya?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN