Si Penolong

1005 Kata

Pagi itu car free day di Malioboro. Mas Dewa memarkirkan mobil di lapangan parkir utara Benteng Vredeburg. Suasana ramai di jalanan mulai titik 0 kilometer sampai depan pasar Bringharjo. Dari parkiran mobil dapat kudengar suara musik yang menghentak. Sepertinya kegiatan senam Zumba massal akan segera dimulai. Kulihat orang-orang membentuk barisan yang berlapis-lapis. "Mas, mau ikut zumba aja atau mau jogging?" "Mas sih seneng liat cewek-cewek zumba aja." "Ih, kesel! Ayo, kita ke utara aja! Mending jogging." Mas Dewa memang suka menggodaku. Dia tahu bahwa aku sangat cemburu. Bukan karena aku insecure dan tidak percaya diri, tetapi karena memang sifatku yang selalu ingin menjadi nomor satu. "Mas, aku mau teruskan cerita tadi. Kuulangi aja ya." "Biar tidak terpotong lagi. Ceritamu d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN