Suara dering ponsel memecah kesedihanku. Ternyata asal suaranya dari ponsel ungu milikku. Mama mengambil ponsel dan memberikan kepadaku. "Mas Dewa menelepon, ini mbak Puspa." Aku mengulurkan telapak tangan kanan untuk merima ponsel itu dari Mama. Kemudian menekan mode loud speaker. "Assalamualaikum. Gimana, Mas Dewa?" "Alaikumussalam. Pus, ini ada yang mau bicara." Aku hanya diam tak menjawab sepatah kata pun. Aku menunggu dengan tegang siapa yang hendak berbicara denganku. "Mpus sayang..." Terdengar suara Putu dan Riska dari ponselku. Aku berteriak dengan suka cita. "Ya Allah, Mput! Riska! Gimana kondisi kalian? Aku nangis sejak tadi memikirkan kondisi kalian." "Aduh, bumil jangan nangis dong! Kasihan calon keponakan kami. Aku baik-baik saja. Cuma kening agak lecet. Kebentur pintu.