“Bos kak Me baik?” Tanya Davin, saat Mega mengunjunginya membawa banyak makanan dan keperluan Davin. “Baik?” Mega mengerutkan keningnya, mengingat kebaikan yang dilakukan Rei padanya. “Sedikit.” Balasnya. “Nggak mungkin sedikit, pasti sangat baik. Aku yakin.” “Sok tau!” Mega mengacak-acak rambut Davin dengan gemas. “Buktinya dia kasih banyak makanan enak, gaji yang besar dan aku perhatikan Kak Me jauh lebih ceria. Artinya Bos Kak Me baik.” “Nggak juga.” Mega mengangkat bahunya. “Dia nggak sebaik yang kamu kira,” Mega masih ingat saat Rei mengatakan makanan sisa, saat Mega hendak membuangnya. Rasanya memang tidak seperti makanan sisa, tapi tetap saja ucapan Rei waktu itu membuatnya tersinggung. “Kalau kamu lihat wajahnya secara langsung, Kak Me yakin kamu pasti akan berpikir ra

