21. Bukan karena luka

1265 Kata

“kapan kamu menikah, Rei? Usia Oma tidak akan lama lagi, jangan buat Oma menunggu lebih lama. Oma tidak akan tenang sebelum semua cucu Oma menikah.” Kata-kata Oma terngiang dalam pikiran Rei, tapi sampai saat ini pun ia belum berencana atau memiliki keinginan untuk menikah. Bagi Rei, menikah tidak ada dalam daftar keinginannya untuk saat ini. “Kita akan menikah dalam waktu dekat?” Suara Fanya membuyarkan lamunan Rei. Ia menoleh ke arah wanita yang sejak satu jam lalu ada disampingnya. “Tidak.” Jawab Rei sambil menggelengkan kepalanya. “Kenapa?” Tanya Fanya dengan senyum menggoda. “Takut gagal seperti Regan?” “Lebih tepatnya takut gagal sepertimu. Regan tidak gagal,” kali ini gilirannya tersenyum jahil, menikmati perubahan raut wajah Fanya. “Kamu salah mengambil topik untuk d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN