“Rumahmu dimana?!” Tanya Rei untuk kesekian kalinya, setelah memaksa Mega masuk kedalam mobilnya. “Turunkan saja di depan minimarket itu,” tunjuk Mega pada minimarket tempatnya dulu bekerja. Rei menoleh dengan tatapan tajam yang membuat nyali Mega menciut. “Saya tinggal di dekat minimarket itu, nggak jauh ko. Pak Rei cukup antar saya sampai sana saja.” Mega mencoba mencairkan suasana dengan tersenyum samar. “Hanya dua menit saja kalau jalan kaki, kalau pakai mobil pasti,” belum sempat Mega menuntaskan ucapannya, tiba-tiba saja Rei menginjak pedal rem secara mendadak hingga mobil berhenti yang mungkin saja akan mengganggu aktivitas perjalanan orang lain. “Kalau begitu turun! Kita jalan kaki.” Ucapnya seolah tidak ingin dibantah. “Tapi Pak Rei,” jujur saja Mega tidak ingin Rei men

