56. Lawan sepadan

1257 Kata

“Fanya, tunggu!” Rei mengejar Fanya yang sudah terlebih dulu meninggalkannya. Kekacauan terjadi usai pengakuan Fanya. Tidak hanya Nia, juga keluarga Fanya, mereka sangat menyayangkan sikap Rei, yang terkesan sudah menyia-nyiakan Fanya. “Fanya! Tunggu!” Rei berlari mengejar wanita yang tidak mau menoleh apalagi menggubris panggilannya. “Tunggu, kita harus bicara!” Rei berhasil mengejarnya dan menahan satu tangan Fanya. “Silahkan, akan aku dengar.” Fanya tidak punya pilihan, Rei berhasil mengejarnya. Nafas Rei terengah, entah karena habis berlari atau mungkin karena kesal. Kesal karena wanita itu lebih memilih membuka rahasia yang selama ini ditutupinya dengan sangat rapat. “Atau ada yang ingin kamu tunjukan lagi selain kejadian tadi, Raja Ampat atau Singapura?” Fanya menatap Rei d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN