50. Karma

1240 Kata

“Kamu bertemu seseorang, temanku?” Tanya Mega canggung. “Siapa?” Fanya balik bertanya. “Lupakan saja, nggak terlalu penting ko.” Mega kembali pada aktivitasnya membersihkan rumah, sementara Fanya tengah membuat jus buah yang selalu dikonsumsinya setiap hari. “Tama?” Fanya mendekat dan menyebut nama lelaki itu lengkap dengan senyum jahil. “Aku bertemu dengannya, saat kamu pulang mendadak waktu itu.” Entah mengapa Mega merasa jantungnya kembali berdebar. Apakah seperti ini rasanya menjadi seorang pembohong? “Dia nggak tahu ayahmu kecelakaan?” Mega menggelengkan kepalanya. “Tidak.” “Dia kelihatan sangat khawatir, bahkan dia rela menungguku kembali dari butik waktu itu.” Jelas Fanya “Iya, dia memang perhatian.” “Tapi masalah sepenting itu kamu nggak cerita?” “Belum sempat. K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN