“Mau kemana lo?” tanya Arez pada adik iparnya yang tiga puluh menit lalu mendatangkan dokter ke rumah untuk memeriksakan keadaan istrinya. Sama sekali tidak berlebihan kok, Arez malah suka. Ia jadi merasa adiknya berada di tangan yang tepat. “Kemana lagi?” tanya Ilham yang merasa bang Arez hanya berbasa basi, bukankah jawabannya sudah jelas? Setelah memastikan keadaan istrinya ia harus segera menuntaskan hal lainnya yang begitu mendesak. “Duduk! Apa lo ga penasaran hubungan Ziko, Icin sama Dimas?” “Jangan buang-buang waktu gue bang!” “Duduk dulu atau gue pukul lo sampai busuk sesuai permintaan Icin karena lo udah berani selingkuh! Penganten baru mana yang selingkuh? Baru elo yang gue temuin!” Ilham menghempaskan tubuhnya di sofa yang sama dengan Arez, “Gue ga pernah selingkuh! Tanya

