Eloise terbangun dengan rasa pusing yang menusuk kepalanya. Matanya berusaha membuka, namun sekejap ketakutan menyergap dirinya saat ia menyadari mulutnya dilakban rapat. Tangan dan kakinya terikat kuat, tubuhnya terasa lemah, dan suara desing mobil yang melaju kencang terdengar jelas di telinganya. Panik mulai menjalar di seluruh tubuhnya ketika ia menyadari bahwa ia bukan di rumah, bukan di kastil mereka yang nyaman di Roma—melainkan di dalam mobil yang gelap dengan bau keringat dan asap rokok yang pekat. Di kursi depan, tiga pria yang terlihat kasar duduk dengan sikap santai, seolah-olah penculikan ini adalah hal yang biasa bagi mereka. Salah satu pria di kursi penumpang depan, dengan rambut gelap dan wajah yang penuh dengan luka goresan bekas pertempuran, menoleh ke belakang, memandan