Bab 18

1208 Kata

Aku diam dan Pak Arya pun diam sejak acara resepsi dimulai, tamu-tamu silih berganti mengucapkan selamat atas pernikahan kami. Seharusnya aku bahagia tapi nyatanya ada yang aneh dengan Pak Arya. Ada yang disembunyikannya dariku, Pak Arya seperti tidak ikhlas menikahiku. Ada apa ini? Kenapa dia menolak punya anak dariku? "Aneh," gumamku pelan. "Apanya yang aneh?" tanya Pak Arya. "Ah nggak, setelah aku pikir-pikir bukankah sangat aneh sepasang suami istri menunda punya anak tanpa alasan jelas? Kecuali pernikahan itu terjadi tanpa cinta," sindirku tajam. "Jangan mulai lagi," balasnya singkat. "Bapak duluan! Sudahlah datang telat tanpa alasan jelas ditambah soal penundaan punya anak, gimana aku nggak kesal!" balasku kesal. Pak Arya menatapku tajam, "Nanti kita bahas," lagi-lagi jawaba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN