13. Angin Senja

1055 Kata

“Jangan sakit lagi, ya...” ─Adit─   ***   Mengingatnya, aku jadi ingat Adit yang suka menulis dan akan selalu membawa sebuah buku untuk mencatat inspirasinya. “Apa akhirnya keributan di sana selesai?” tanyanya, sadar aku yang telah berdiri di dekatnya. “Hm...” jawabku. “Kamu nggak pergi?” Aku diam saja. Dia menoleh, menatapku, tersenyum. Tampan, tapi cekungan hitam di bawah matanya mengurangi ketampanan itu. “Pergilah setelah menikmati angin sore,” katanya. Aku diam. Terlalu malas untuk bicara. Tepat ketika aku akan bergerak untuk pergi, dia bertanya, “Kamu mau bunuh diri juga?” Aku menatapnya. “Ya, ampun, banyak banget yang mau bunuh diri hari ini. Hahaha... dunia semakin gila.” Ternyata dia mau bunuh diri? Tapi karena wanita itu sudah membuat keributan, dia menahan sampai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN