“Sebentar banget kita liburannya ya Pa?” Adu Jingga entah sudah ke sekian kali selama perjalanan pulang mereka dari Blitar menuju Jakarta. “Kan Mama sebentar lagi harus kerja Kak. Harus balik ke Paris dan Papa mau mengurus surat perpindahan Kakak, kayanya Kakak mau sekolah di sini?” “Mau.. tapi kita nggak tinggal sama Mama ya Pa?” “Untuk sementara nggak, Sayang. Berdoa ya? Biar Mama berubah pikiran dan mau tinggal sama kita?” Jingga mengangguk dan kembali mengalungkan kedua tangannya di leher Miko. Sedangkan Irna yang berada di samping mereka lebih banyak diam selama perjalanan. Tak lama, mobil yang mereka kendarai memasuki komplek perumahan tempat tinggal mereka dulu. Dan ketika mobil yang dikendarai Umar berhenti di sebuah rumah yang megah dan besar dengan pagar besi yang tinggi me