Ceklek
Cetek
"Surprise" kejut Cia
"Ah Cia bikin kaget aja. Sejak kapan kamu disini ?" Tanya Gio
"Dari tadi sore kali kak" jawabnya
"Kenapa gak nyalain lampunya ?"
"Sengaja mau kasih surprise kakak"
"Nginep sini ?" Tanya Gio
"Eum, kakak mau nya gimana ?" Ucap Cia
"Yahh kalau kakak maunya Cia pindah sini lagi" jawabnya seraya memeluk Cia dari belakang
"Sayang nya Cia belum berkemas buat pindah kesini" ucap Cia sontak Gio memutar tubuh Cia
"Jadi kamu mau balik ke sini Ci ?" Tanya Gio dianggukan Cia
"Serius ?" Tanya kembali Gio
"Iya serius" jawab Cia membuat Gio kegirangan
"Tapi ada syaratnya" pinta Cia
"Apa ?"
"Kakak gak boleh ngelarang Cia jadi selebgram karena Cia sudah dapat ijin dari papa mama" pintanya
"Iya deh terserah kamu aja yang penting kamu tinggal disini lagi" pasrah Gio
Drrt drrt
"Gio, loe dimana ?"
"Di apartemen"
"Kemari lah, ke club" ajak Andrew
"Aku lelah, malas keluar" tolak Gio yang langsung menutup panggilannya
Tut
"Siapa kak ?" Tanya Cia
"Andrew"
"Ada apa ?"
"Nyuruh kakak ke club nya" jawab Gio
"Terus ?"
"Yah kakak tolak, malas keluar"
"Ouh"
"Kakak mau mandi, mau ikut ?" Tawar Gio
"Gak ahh udah mandi masa mandi lagi" tolak Cia
"Ya gak apa emang kenapa kalau udah mandi terus mandi lagi ?" Ucap Gio
"Bilang aja kakak lagi pengen makanya ajakin. Udah sana buruan mandi" celetuk Cia yang mendorong Gio menjauh darinya
"Hem iya iya" jawab Gio yang pergi mandi
Ting tong ting tong
Ceklek
"Atas nama Alicia Monugue" ucap seorang pengantar makanan
"Iya, berapa totalnya ?" Tanya Cia
"Tiga ratus empat puluh lima ribu" jawab lelaki tersebut
"Ini ambil saja kembalian nya mas, Terimakasih" seraya memberikan uang pada pengantar makanan tersebut
"Terimakasih kak, selamat menikmati makanan nya" ucapnya sebelum pergi
"Kamu beli apa Ci ?" Tanya Gio seraya mengusap rambutnya dengan handuk
"Ikan bakar" menyiapkan makanan nya di piring
Ting tong ting tong
"Kamu pesen apa lagi Ci ?" Tanya Gio
"Aku udah gak pesen apa-apa lagi kok" jawab Cia
"Siapa yah" gumam Cia yang kemudian ia pergi membukakan pintu
Ceklek
"Ouh kak Andrew" ucapnya
"Hai Ci, kok kamu ada disini ?" Tanya Andrew
"Lah ini kan apartemen kak Gio memang kenapa kalau Cia disini" jawabnya
"Ya kan kemarin katanya kamu tinggal sama temen sekolah mu. Heran aja tiba-tiba kamu disini" ucap Andrew
"Iya Cia pindah lagi kesini" sahut Gio
"Ada apa kemari" tanya Gio
"Ini" jawab Andrew seraya menunjukkan kantong kresek berisi beberapa botol bir dan cemilan
"Hufh, maaf ada Cia di sini. Sebaiknya kamu pulang saja" tolak Gio
"Kak Gio apaan sih ada temennya dateng malah diusir" sahut Cia
"Masuk kak" ajak Cia disambut senang oleh Andrew seraya tersenyum kemenangan
"b******k lu" kesal Gio
"Kalian sedang makan malam ?" Tanya Andrew diiyakan Cia
"Kak Andrew mau ikutan makan sekalian ?" Tanya Cia
"Boleh" jawab Andrew yang ikut bergabung di meja makan dan menyantap makanan nya
Setelah menyelesaikan makan malam Cia mulai belajar di ruang tamu seraya menonton Gio dan Andrew yang asik bermain PlayStation
"Cia kalau gak bisa fokus belajar dikamar aja" ucap Andrew
"Gak kok kak, Cia bisa fokus meskipun kalian berisik" jawabnya
"Gi, bisa gak loe nyuruh Cia dikamar aja" bisik Andrew
"Kenapa ?" Jawab Gio
"Gue mau buka minumannya" bisiknya kembali
"Buka aja, dia udah biasa liat gue minum" mendengar pembicaraan Gio dan Andrew, Cia hanya tersenyum tipis
"Ahh baguslah" celetuk Andrew mengambil sebotol bir dan ia buka lalu dituangkan pada gelas yang tersedia untuknya dan Gio
Setelah menghabiskan beberapa gelas bir Andrew terkapar di ruang tamu, sedangkan Gio masih sadar sepenuhnya meskipun ia sedikit mabuk
"Ci, tidur dikamar yuk" ajak Gio
"Kak Andrew gimana ?" Tanya Cia
"Biarin aja dia tidur disini" jawab Gio
"Dia beneran mabuk kak ?" Tanya Cia
"Iya, dia itu gak bisa minum banyak tapi selalu maksa menghabiskan beberapa gelas minuman. Padahal hanya dua gelas saja dia sudah tidak sadar" terang Gio
"Ouh" singkat Cia yang mengemasi buku-bukunya
"Ci, bantuin kakak" pinta Gio yang kesusahan berdiri
"Gak mau, usaha sendiri. Kan situ minum bukan aku yang minta enak aja minta bantuan. Kalau gak bisa jalan ke kamar tidur disini aja" ejek Cia sebelum pergi meninggalkan Gio kesusahan di ruang tamu
Ceklek
Gio berhasil menyadarkan diri sepenuhnya dan menghampiri Cia yang berbaring diatas ranjang seraya menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut
Gio pun ikut masuk ke dalam selimut tersebut merangkul Cia sontak membuat Cia yang belum sepenuhnya tertidur terkejut
"Kakak" bentak Cia
"Kakak kangen Cia" bisiknya memutar tubuh Cia menatap dirinya
Gio perlahan mendekatkan bibirnya dan Cia menciumnya dengan lembut dan hangat. Semakin lama ciuman itu berubah menjadi ciuman panas yang membangkitkan gairah nya. Gio merubah posisinya berada diatas Cia dan bertumpu dengan tangannya.
"Ahh" desah Cia saat Gio mencium area lehernya meremas di kedua buah dadanya
Gio mencoba membuka satu persatu kancing baju Cia tanpa melepaskan ciumannya disetiap area sensitif Cia
Brak
Bug
Sontak Cia terkejut mendengar suara berisik dari ruang tamu ia pun mendorong Gio hingga terjatuh disamping nya
"Ada apa ?" Tanya Gio
"Kak Andrew kayak nya kenapa-kenapa deh kak. Coba dilihat deh" ucap Cia
"Udah biarin aja" cuek Gio kembali mencium Cia dengan lembut
Brak brak
"Auww" keluh Andrew
"Tuh kak, kasihan loh coba dilihat dulu" pinta Cia
"Biarin namanya juga orang mabuk ya linglung gitu" jawab santainya
Klek klek klek
Brak brak brak
"Woi siapa ngunci kamar gue" teriak Andrew dari luar kamar Gio dan mencoba membuka pintu kamarnya
"Kak, samperin deh berisik kalau kak Andrew teriak-teriak gitu. Bawa ke kamar tamu gih" ucap Cia
"b******k nih anak, mabuk ataupun sadar tetep nyusahin" beranjak dari ranjangnya menghampiri Andrew
"Ehh Gio, ngapain kamar nya dikunci gue mau tidur" celetuk Andrew dalam pengaruh alkohol nya
"Huhh nyusahin aja lo" gumam Gio membopong Andrew ke kamar tamu
"Hum"
"Huwek"
"Andrew b******k loh yah"
"gimana bisa loe muntah di gue b*****t" teriak Gio membuat Cia yang mendengarnya tersenyum menyeringai
Gio melemparkan tubuh Andrew ke ranjang di kamar tamu, ia merasa kesal dengan tingkah Andrew lantas melepaskan baju kawannya tersebut juga menyingkirkan selimut yang ada tentu ia tidak lupa memasang AC dengan suhu terendah
"Mampus loe, mati kedinginan aja sono" geram Gio sebelum meninggalkan Andrew
Ceklek
"Ci" panggil Gio menghampiri Cia
"b******k gara-gara Andrew gue ditinggal tidur" gumam Gio
"Selamat tidur Cia" seraya mengecup kening Cia
Gio pun segera pergi membersihkan diri dari bekas muntahan Andrew dan segera menyusul Cia untuk tidur
Hacing
Srutt
"Pagi kak Andrew" sapa Cia melihat Andrew baru keluar kamar
"Gi, loe semalam bawa gue ke kamar ?" Tanya Andrew
"Gak loe jalan sendiri kali" bantah Gio sontak
"Masak sih ?" Bingung Andrew
"Apa semalem gue sendiri ya yang lepas baju ? Sial gue bangun-bangun membeku bro dikamar lo mana gak pake baju gak ada selimut" protes nya
"Hah ?" Sahut Cia
"Harusnya ada selimut sih kak dikamar itu kan selalu diganti bed cover nya" ucap Cia
"Mana ada, kosong cuman kasur sama sprei noh gue tidur gak pake baju lagi mati kedinginan gue AC gencar suhu 16 derajat" kesalnya
Cia pun mengerti maksud dari Andrew dan langsung ia menatap tajam pada Gio
"Ayo Ci kakak anter kamu ke sekolah" ajak Gio dianggukannya
"Jangan lupa loe kunci pintu kalau pergi" pinta Gio pada Andrew
"Tenang gue nungguin loe balik aja, ntar kita ke kantor bareng" jawab Andrew
"Terserah" singkat Gio
"Kakak kan yang lakuin ke kak Andrew" ucap Cia setelah mereka berada di perjalanan
"Iya" singkat Gio
"Kenapa ?" Tanya Cia
"Kesel, dia muntah ke baju kakak. Sekalian aja kakak isengin. Lagian dia gak akan mati kedinginan cuman suhu segitu. Biasanya juga jungkir balik di salju masa suhu AC aja dia gak tahan" jelas Gio
"Lain kali jangan gitu ahh kasihan kak Andrew" ucap Cia
"Gak kasihan sama kakak ? Gara-gara ngurusin Andrew sampek kamu tinggal tidur dan harus main solo di kamar mandi" celetuk Gio membuat Cia tertawa terbahak-bahak
"Seneng kamu" tanya Gio dianggukan Cia
"Iya sabar ya kak nanti malam kita main" ucap Cia membuat Gio tersenyum kegirangan
----
Ceklek
"Tumben pulang cepet ?" Tanya Cia yang tengah belajar di ruang tamu
"He'em ada yang kasih janji soalnya" jawab Gio
"Ouh, kak Andrew mau kesini lagi ?" Tanya Cia
"Kok Andrew ? Kamu lupa Ci ?" Tanya Gio
"Lupa apa" Ucap Cia seraya menunjukkan wajah kebingungan nya
"Aaa" teriak Cia saat Gi tiba-tiba menggendong nya, ia membawa Cia ke kamar mandi
"Ada apa kak" ucap Cia yang bersandar pada pintu seraya tersenyum bergurau
"Ci, jangan pura-pura lupa dehh" balas Gio
"Aaa" teriak Cia saat Gio menggelitik nya
"Iya iya Cia gak lupa" pasrah Cia dilepaskanlah gelitikan Gio
Gio memeluk Cia dengan satu tangannya dan tangan lainnya mengangkat dagu Cia perlahan ia mulai mendekatkan kedua bibir mereka
Gio mencium hangat bibir Cia dan dibalas oleh Cia dengan rangkulan di leher Gio
Gio melepaskan pakaiannya dan kemudian membantu Cia melepaskan seluruh pakaiannya. Gio menuntun Cia hingga kebawah pancuran shower tanpa melepaskan ciumannya sedikit pun
Wushh
"Ahh"
Wushh
Gio merangsang area-area sensitif Cia dengan sentuhan lembutnya membuat Cia kewalahan mengimbangi nya
"Uhmm"
"Ahhh"
Gio memutar tubuh Cia membelakangi dirinya meminta Cia sedikit menunduk dan perlahan mulai melesapkan kejantanan nya pada l**************n milik Cia
"Uhmm"
"P-pelan kak" pinta Cia
"Sabar sayang" bisik Gio
Slup
Kini milik Gio sepenuhnya berada didalam Cia. Perlahan ia mulai menggerakan secara maju mundur serta memberikan pijatan di kedua buah d**a Cia
"Ahh"
"Kau menyukainya" tanya bisik Gio
"He'em" jawab Cia seraya menahan sakitnya
Gio mulai menambah kecepatan ritme gerakannya hingga Cia kesusahan menopang dirinya dan menyandarkan kedua tangannya di tembok
Mereka mencoba beberapa posisi yang berbeda dan tetap melakukannya dibawah pancuran air shower yang dingin semakin menambah gairah di kedua pasangan yang tengah dimabuk ini
"K-kak gak kuat" rancu Cia yang hampir mencapai klimaks nya
"Sabar sayang sebentar lagi" jawab Gio yang semakin mempercepat ritmenya
"Ahh" rancu Gio setelah melakukan pelepasan
Tak berhenti disitu ia memberikan ciuman-ciuman kecil pada bibir Cia dan segera membersihkan dirinya juga Cia
Melihat Cia kesusahan berjalan bahkan Cia juga mulai lemah dalam berdiri, Gio menggendong Cia hingga ke ranjang memakaikan kimono pada Cia dan dirinya
"Istirahat lah" ucap Gio memeluk tubuh Cia yang kelelahan
Cia yang kehausan di tengah tidurnya kini membuka mata merabah sisi kirinya dan tidak menemukan Gio di kasur. Ia beranjak dari kasur dan keluar kamar
"Kakak ngapain disitu ?" Tanya Cia melihat Gio berkutat dengan laptop di ruang tamu
"Kakak lagi cek file yang dikirim sekertaris kakak barusan untuk bahan meeting besok" terang nya
"Kok kamu bangun ?" Tanya Gio
"Iya, haus" jawab Cia
Currr
"Kakak" protes Cia saat Gio merampas minumannya
"Ambil gelas lagi gih" ucap Gio
Sruttt
"Gak mau" seraya mengambil kembali gelas yang telah kosong ditangan Gio
Currr
Glek glek
"Ahh"
Tak
"Udah ahh balik tidur" ucap Cia
Srat
Gio menarik lengan Cia mengangkat Cia mendudukan di meja makan. Memeluk Cia perlahan menempelkan kedua hidung mereka
"Mau lagi gak" tawar Gio
"Ehm, mau berapa kali" tantang Cia membuat Gio tersenyum menyeringai dan mencium bibir Cia dengan cepatnya
Menggendong Cia ke kamar dan perlahan membaringkan tubuh Cia diatas ranjang tanpa melepaskan ciumannya sedetikpun. Ia juga terus memberikan sentuhan-sentuhan lembutnya membangkitkan gairah pada keduanya
"You're mine" rancu Gio
"Always be yours" balas Cia seraya menarik tali kimono yang dikenakan Gio dan melepaskannya dari tubuh Gio. Mereka saling memberikan kepuasan satu sama lainnya dan permainan terus saja memanas
"ummm"
"Ahhh"
"Kak... faster"
"Uhh"
"Uhmm"
"Kak, ahh... Kak"
"Kakak mau sampek dek" sahut Gio
"Uhh" seraya menumbangkan tubuhnya di samping Cia
"Kak, sudah sering aku bilang keluarin diluar kenapa sih sering banget masukin di dalem" geram Cia seraya memukul d**a Cio yang terbaring di samping-nya
"Tenang aja, nanti kakak tanggung jawab kalau ada apa-apa" mengecup kening Cia dengan lembutnya sebagai pengantar tidur dan dibalas Cia dengan senyum kesal
Drrrt drrrt drrrt
"Gio, apa kamu di apartemen?" Tanya Andrew
"Hmm, ada apa?" Jawab Gio
"Kamu lagi tidur?"
"Hmm"
"Kau ini masih saja bandel. Pasti kau sedang tidur dengan adikmu"
"Iya"
"Yasudah besok pagi saja kita bertemu di kantor, jangan lupa besok ada meeting pagi"
"Oke" balas Gio yang langsung menutup panggilannya
"Siapa?" Tanya Cia
"Andrew" singkat Gio
"Ada apa?"
"Aku juga tidak tau, dia mengatakan 'besok saja kita bertemu dikantor'." Terang Gio yang hanya di balas 'ouh' oleh Cia
"Sudahlah sebaiknya kita tidur. Kamu pasti lelah, jika tidak segera tidur aku takut si kecil dibawah akan semakin bringas" yang langsung mendapatkan pukulan tepat di dadanya