Bab 185

1967 Kata

Mobil berhenti di halaman rumah Rendra. Laras segera membuka pintu, menggendong Shaka yang masih tertidur di pelukannya. Ia tidak menatap Rendra, hanya berkata lirih, “Saya masuk dulu, Pak.” Rendra mengangguk pelan. “Ya.” Tanpa menunggu jawaban lebih jauh, Laras melangkah cepat masuk ke dalam. Tangannya sedikit gemetar saat membuka pintu kamar. Ia meletakkan Shaka di tempat tidur, memastikan bayi itu tetap nyaman, lalu duduk di tepi ranjang sambil menarik napas panjang. Da.da terasa sesak. Bibirnya masih terasa hangat, seolah bekas sentuhan itu belum hilang. Di sisi lain, Rendra tidak langsung masuk ke kamar. Ia berjalan ke ruang kerjanya. Begitu pintu tertutup, ia bersandar pada meja, menekan keningnya dengan jari-jari tangan. Napasnya berat. “Apa yang tadi aku lakukan…” gumamnya liri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN