Adrian akhirnya menemui Wijaya di ruangan khusus direksi rumah sakit. Sejak awal, ruangan itu dibuat memang untuk berbincang hangat dengan jajaran direksi, investor, maupun vendor-vendor yang bekerja sama dengan perusahaan Mahendra Medika Group. “Untuk apa Pak Wijaya datang ke sini?” tanyanya kepada Raka, mereka sudah berjalan menuju ruangan yang saat ini ada Wijaya. “Asisten beliau sempat menghubungi saya tadi pagi, katanya ada hal penting yang ingin disampaikan langsung kepada Bapak.” jawab Raka yang berjalan di sisi Adrian. “Tentang apa?” Adrian menoleh ke arah Raka, memastikan bahwa kepentingan Wijaya ke rumah sakitnya adalah hal yang memang serius atau mendesak. “Anu… Pak… soal utang perusahaan Wijaya Group.” Raka menjelaskan dengan nada hati-hati. “Beberapa hari lalu, tim legal k

