Bab 192

2372 Kata

“Mmhh… Pak… sa-saya—” ucapan Laras terpotong kala suara pintu kamarnya diketuk dari luar. Tok… Tok… Tok… “Nyonya Laras, Pak Rendra… anu… tamunya mau pulang, Pak,” suara itu adalah suara Mbak Rini yang memberitahukan bahwa penata rias ingin berpamitan untuk pulang. Hal itu membuat Rendra melepaskan pelukannya. “Kita harus keluar,” ujarnya, langsung berbalik ke arah pintu. Laras masih diam di tempat, perasaannya begitu kacau, hampir saja ia melakukan kesalahan yang sama seperti dahulu kala pertama kali dengan Adrian. Dia juga harus sadar kalau dirinya masih berstatus sebagai istri Adrian, dan tidak semestinya ia mengizinkan orang lain menyentuh tubuhnya. Akhirnya Laras pun mencoba melepaskan gaun itu, tetapi ia melihat bekas kemerahan sedikit yang ada di lehernya dan itu membuatnya ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN