"Aku tidak akan ikut campur lagi, Laras. Itu urusan rumah tanggamu," kata Rendra dengan suara berat. Ia berbalik, melangkah menjauh dari ruang tamu, menuju ruang kerjanya. Pintu tertutup pelan, meninggalkan Adrian dan Laras berdua. Adrian masih bersujud di kaki Laras dengan tatapan rumit. Adrian juga merasakan kekecewaan pada sahabat lamanya itu, tetapi juga berusaha mengambil hari Laras lagi. Laras segera menarik tangannya dari jangkauan Adrian. "Mas Adrian, bangun sekarang! Jangan mempermalukan dirimu sendiri!" Adrian mengangkat kepala, matanya merah dan basah. Ia perlahan bangkit, menatap Laras dengan tatapan yang memohon. "Aku tidak malu, Laras. Aku hanya menunjukkan betapa berartinya kamu bagiku. Aku sungguh-sungguh ingin kamu kembali." Laras mengalihkan pandangan, tidak tahan me

