Bab 177

2342 Kata

Setelah berbicara dengan Rendra, Laras menggendong Shaka kembali ke kamar. Sudah waktunya bayi itu tidur siang, dan matanya memang mulai terlihat lelah. Laras menutup tirai sedikit agar cahaya matahari tidak terlalu terang, lalu membaringkan Shaka di tempat tidur kecilnya. Dengan gerakan pelan, ia menepuk-nepuk punggung anak itu sambil menyenandungkan lagu lirih yang biasa ia nyanyikan. Shaka tertidur tidak lama kemudian. Napasnya teratur, wajahnya tenang. Laras duduk di pinggir tempat tidur dan memandangi anaknya. Pikiran perlahan kembali ke berita yang baru ia dengar. Tentang Safira. Tentang bayi yang tidak sempat lahir. Ada rasa sesak yang sulit dijelaskan. Safira memang bukan orang yang dekat dengannya. Bahkan orang tidak akan menyangka kalau Safira adalah madu dalam hidupnya. Dan ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN