Bab 178

2528 Kata

Ratna berdiri di ambang pintu kamar rawat, tangannya menggenggam tali tas yang sejak tadi ia bawa. Tatapannya tertuju pada Safira yang masih tertidur pulas di atas ranjang rumah sakit. Wajah Safira terlihat pucat dan lelah, selimut menutupi tubuhnya hingga da.da. Suasana ruangan terasa sunyi, hanya terdengar suara mesin monitor yang berdetak teratur. Dharma dan Wijaya yang sejak tadi duduk di kursi dekat jendela ikut berdiri. Mereka saling bertukar pandang sebentar, lalu melirik ke arah Adrian yang masih berada di sisi ranjang. Liana dan Raina yang berdiri di dekat kaki ranjang juga bergerak mendekat, seolah menyadari bahwa waktu mereka untuk tinggal sudah hampir habis. “Kami pulang dulu, ya, Adrian,” ucap Ratna pelan. Ia berusaha agar suaranya tidak terlalu keras, agar tidak membangunka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN