Bab 32

1802 Kata

Ratna melangkah maju, matanya tak lepas dari wajah sang anak yang masih berusaha keras mengendalikan diri. Napas Adrian tersengal, naik turun dengan ritme yang kasar, pertanda emosi pada sang ayah belum juga reda. Bukan berarti ia melupakan kehadiran Ibunya di ruangan itu, justru sebaliknya. Ia sudah lama memikirkan hal ini, bahwa cepat atau lambat, apa yang ia sembunyikan akan terbongkar juga. Ia hanya berharap, bila kabar itu harus sampai ke telinga Ratna, biarlah keluar dari mulutnya sendiri, bukan dari orang lain. “Mama tanya sekali lagi, Adrian.” Suara Ratna lembut tapi bergetar. Ia meraih satu tangan anaknya yang masih mengepal kaku di sisi tubuh. Sentuhannya hati-hati, seolah menyentuh bara yang bisa melukai kapan saja. Tatapan Ratna menelusup dalam ke mata anaknya, bukan dengan pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN