Extra Chapter 3

2322 Kata

“Shaka, jangan tarik rambut Kak Alma, nanti botak,” ujar Alma sambil mencubit lembut pipi adiknya. Suara tawa kecil terdengar dari ruang tengah. Alma duduk di lantai, dikelilingi mainan warna-warni. Di pangkuannya, Shaka yang kini berusia tujuh bulan menatap kakaknya dengan mata bulat penuh rasa ingin tahu. Tangannya yang mungil meraih rambut Alma, membuat gadis itu menjerit kecil sebelum tertawa lagi. Setelah hakim mengetuk palu perceraian Adrian dan Safira beberapa bulan lalu, keluarga Mahendra seperti keluarga sungguhan yang sangat hangat suasananya. Laras yang duduk di sofa tak jauh dari mereka ikut tersenyum. Ia memegang sendok kecil dan mangkuk bubur bayi, sesekali menyuapi Shaka di sela tawa Alma. Gerakannya lembut, sabar, dan setiap kali Shaka membuka mulutnya lebar-lebar, Laras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN