Bab 155

2637 Kata

Malam telah turun dengan tenang di rumah Rendra. Lampu-lampu di ruang tamu menyala lembut, memantulkan cahaya kekuningan di permukaan lantai marmer yang dingin. Dari luar terdengar suara serangga malam dan angin yang sesekali menelusup melalui celah jendela, menambah kesunyian yang terasa menekan. Mobil Rendra berhenti di halaman, dan suara mesin yang mati perlahan mengisi keheningan rumah yang sudah lama kehilangan keceriaan. Rendra menurunkan tas kerjanya dari kursi penumpang, lalu membuka pintu dengan langkah berat. Tubuhnya terasa lelah setelah seharian bekerja, namun ada sesuatu yang membuat langkahnya lebih lambat dari biasanya. Sejak siang tadi, pikirannya terus terganggu oleh kabar yang beredar di media. Ia tahu Laras pasti sudah melihatnya, dan ia bisa membayangkan bagaimana reak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN