"Pa, bagaimana ini? Aku pasti akan masuk penjara kalau sampai Mas Adrian bertindak sejauh ini!" ucap Safira dalam keadaan panik. Suaranya terdengar serak dan nyaris putus asa. Di kediaman keluarga Wijaya, suasana mencekam. Safira duduk meringkuk di sofa beludru, wajahnya sembab karena tangis yang tak kunjung reda. Ia pernah memperkirakan bahwa suatu saat kebenaran tentang kecelakaan itu akan terungkap. Tetapi, ia tidak pernah membayangkan kejatuhannya akan terjadi ketika dirinya telah menikah dengan Adrian. Ia menyeka air matanya dengan kasar, pandangannya tertuju pada Wijaya yang terlihat sama kalutnya. Wijaya mondar-mandir di ruang tamu. Wajahnya merah padam, menunjukkan perpaduan antara kemarahan, frustrasi, dan ketakutan. Ia sudah mati kutu sejak kabar skandal itu pecah di media. Adr

