Melihat ekspresi Dewa yang tidak enak, aku merasa dia tidak suka aku membahas tentang wanita itu. Suasana menjadi canggung. "Aku ke toilet dulu," kataku. Dewa menatapku. "Apa perlu diantar?" tanyanya. "Tidak usah, nanti aku tanya orang di luar toiletnya di mana," tolakku dengan senyum tipis. "Ok," jawab Dewa singkat. Aku keluar menuju toilet, beruntung saat itu aku melihat tulisan besar yang menunjukkan arah menuju toilet. Aku tidak perlu lagi bertanya siapapun tentang lokasinya. Aku masuk ke dalam toilet yang bersih dan wangi, lalu aku memilih kamar kecil yang kosong. Saat aku sedang di dalam kamar kecil, aku mendengar suara-suara dari luar. Awalnya aku tidak memperhatikan, tapi kemudian aku mendengar nama Dewa disebutkan. "Aku baru tahu ternyata Pak Dewa sudah menikah," kata salah