Dewa melepaskan ciumannya, lalu menatapku dengan mata merah yang membara. Wajahnya yang tampan dan gagah, kini terlihat tegas dan berhasrat, namun sedikit menakutkan. Alisnya yang tebal terangkat sedikit, membuat matanya terlihat lebih tajam. Bibirnya yang tipis dan kuat, terkatup rapat, namun aku bisa melihat keinginan yang tersembunyi di baliknya. Aku semakin takut, karena dia tidak seperti biasanya. Dewa yang biasanya dingin, kini terlihat seperti seekor binatang buas yang siap menerkam mangsanya. Dewa masih berada di atas tubuhku, aku bisa merasakan napasnya yang berat dan tidak teratur, mengenai wajahku. Aku berusaha untuk tidak menatap matanya, karena aku takut tidak bisa mengontrol diri ini. Tangan Dewa masih berada di samping kepalaku, membuatku merasa terjebak dan tidak bisa be