Melihatku lemah, Dewa membantuku membersihkan diri dengan lembut dan penuh perhatian. Kulihat matanya tidak bisa berhenti menatap tubuhku yang banyak jejak merah, bekas perlakuannya yang kasar semalam. Di matanya, aku bisa melihat penyesalan yang sangat dalam, seolah-olah dia sangat menyesali apa yang telah dia lakukan. Aku sudah tidak merasa malu lagi di depannya, tidak perduli lagi bahwa tubuhku dilihat dengan leluasa olehnya. "Kirana, aku minta maaf," ucapnya dengan suara yang lembut dan penuh penyesalan, menatap jejak merah di tubuhku dengan mata yang terlihat sedih. "Aku tidak sadar aku telah memperlakukan kamu dengan cara yang begitu kasar," ucapnya dengan suara bergetar. Aku terkejut saat tiba-tiba Dewa memelukku erat, sambil menangis dengan keras. Aku tidak menyangka dia akan