Bab 44. Dewa Memaksa Bikin Anak

1216 Kata

"Kirana, aku datang ke sini karena kangen sama kamu, Sayang," ucap Rayyan dengan nada yang lembut. Matanya menatapku dengan intens, membuatku merasa tidak suka. Aku merasa kesal dan frustrasi dengan kehadiran Rayyan, aku harus mengusirnya sebelum situasi menjadi lebih buruk. "Rayyan, kamu jangan gila ya," ucapku dengan nada yang tegas dan keras. "Aku sudah punya suami, jangan buat keributan di sini!" tambahku, sambil melangkah mundur dan menunjukkan tangan untuk menghentikan langkahnya. "Kirana, aku tahu kamu masih mencintaiku," ucap Rayyan dengan penuh percaya diri. "Tiga tahun bersama, mana mungkin secepat itu kamu melupakan hubungan dan kisah asmara kita?" tambahnya, matanya menatapku dengan intens dengan suara cukup keras. Mungkin dia pikir aku masih begitu mencintainya setelah semua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN