"Ok, kalau itu yang kamu mau," ucap Dewa dengan suara yang pelan tapi tegas. "Kita sebaiknya menjaga jarak mulai hari ini. Tapi, jika kamu sampai hamil, kamu tidak usah khawatir. Aku akan bertanggung jawab sampai kamu melahirkan. Setelah itu, aku akan melepaskanmu." Aku merasa terkejut mendengar ucapan Dewa. Aku tidak menyangka dia sudah memikirkan sejauh itu, bahkan sampai memikirkan tentang anak kita yang belum tentu ada dan terlahir. "Kamu akan mengurus anak kita?" tanyaku dengan suara yang tidak percaya. Dewa mengangguk. "Ya, aku akan mengurusnya. Kamu bisa fokus dengan tujuan kamu," ucapnya dengan suara yang tegas. "Tapi, kita melakukan itu hanya sekali," kataku dengan suara yang ragu. "Belum tentu aku juga hamil." Dewa memandangku dengan mata yang terkejut, lalu dia tersenyum sin