Aku duduk di balkon, menunggu Dewa pulang. Sudah pukul satu dini hari, tapi Dewa belum juga menampakkan diri. Aku memandang ke jalan, berharap melihat mobilnya muncul dari kejauhan. Udara malam terasa sejuk, dan aku bisa mendengar suara jangkrik yang bernyanyi di kejauhan. Aku membungkus diri dengan selimut tipis, mencoba untuk menghangatkan tubuhku. Nomor Dewa masih belum aktif, dan aku mulai merasa khawatir. Apa yang terjadi dengan Dewa? Apakah dia baik-baik saja? Aku mencoba untuk tidak memikirkan hal yang tidak-tidak, tapi pikiran ini terus menggangguku. Lelah menunggu, aku mencoba memejamkan mata sejenak. Berharap Dewa segera pulang, aku menarik selimut sampai kebatas leher. Tiba-tiba, aku seperti mendengar suara seseorang. Perlahan, aku membuka mata dan melihat Dewa berdiri di de