"Mas Bagaskara, mengagetkan saja," kataku dengan sedikit terkejut.
"Maaf, ya. Aku sudah mengagetkan kamu, silakan duduk," ucap Mas Bagaskara sambil tersenyum. Dia menunjukkan tangannya ke arah kursi yang terletak di depannya, di mana terdapat meja kerja yang berisi tumpukan buku dan dokumen.
Aku duduk di kursi yang ditunjukkan oleh Mas Bagaskara, sambil memandang sekeliling ruangan yang dipenuhi dengan buku-buku dan dekorasi yang elegan. Suasana ruangan ini sangat nyaman dan tenang, dengan pencahayaan yang lembut dari lampu meja yang terletak di sudut ruangan. Bau buku-buku tua dan kertas yang baru dicetak tercium di udara, membuatku merasa seperti berada di perpustakaan pribadi yang eksklusif.
Mas Bagaskara duduk di belakang meja kerjanya, sambil memandangku. "Mau minum apa, Kirana?" t
