Eps 41. Titik Rendah

2388 Kata

Tabah. Satu kata yang diucapkan oleh puluhan orang pada Selly. Pelukan menguatkan dan tatapan iba, semua tertuju padanya. Dia menyerahkan pengurusan jenazah pada pak eRTe dan pak Asep. Urusan biaya, Selly berjanji akan menggantinya. Karna hanya sekedar melangkah menuju ke ATM saja, dia tak lagi memiliki tenaga. Dalam keadaan berduka seperti ini, Selly masih harus bersyukur memiliki tetangga yang begitu peduli dengan keluarganya. Bu Tyas menaruh nampan berisi beberapa gelas teh hangat di atas meja ruang tamu. “Bu, silakan di minum,” mempersilakan pada para tetangga yang berkumpul di rumahnya. “Iya, bu. Sel, minum anget dulu. Biar nggak terlalu sakit kepalanya.” Bu Sindi menepuk lengan Selly. Bu Tyas mengambil segelas teh hangat, menyodorkan di depan Selly. “Ayo minum. Kamu juga belum m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN