Awan berdiri tepat di samping ranjang pesakitan. Di mana ada Langit yang berbaring di depannya dengan beberapa alat medis menempel pada tubuh dan wajah. Selang oksigen juga menutup hidung, ada selang lain yang tertancap dibagian tubuh. Dan melalui selang itu, cairan kental yang kata dokter adalah penyakit Langit, keluar dengan sangat pelan. Tak ingin peduli, tetapi melihat papinya terbaring seperti ini membuat sudut hati tetap merasa tak tega. Lalu rasa perih menelusup pelan dan menjadi iba serta kasihan. Mau sejahat apa pun, memang Langit adalah papinya, papi kandung yang sekarang menjadi satu-satunya orang tua dan keluarganya. Awan menghela nafas panjang, tangannya memijit pelipis merasakan kegalauan yang luar biasa. Temannya nggak bisa dimintai tolong untuk pergi memeriksa keadaan pac