Too Young To Marry – 105

1136 Kata

Entah apalagi yang sedang direncanakan oleh Amira. Saat ini dia sedang menyapa Damar dengan senyuman manisnya yang beracun. Ide-ide jahat bin laknat itu sepertinya dengan mudah mencuat dipikirannya. “Kamu nggak inget sama aku? dulu kita sering ketemu kalau aku main ke rumah Mita,” tukas Amira, masih dengan senyum yang merekah. Damar mengerutkan kening dan mencoba mengingat-ingat. Tapi dia sama sekali tidak bisa mengenali perempuan yang saat ini bersikap sok akrab dengannya itu. Amira tersenyum, lalu mengembuskan napas panjang. “Hmm ... wajar sih, kamu nggak inget. Toh, dulu pun kamu sepertinya juga nggak menyukai aku. Kamu pasti selalu memasang wajah jutek kalo aku udah dateng ke rumah Mita. Memang di masa lalu Damar sama sekali tidak menyukai Amira. Damar menganggap Amira itu sebagai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN