Mita semakin panik setelah mengetahhui bahwa Daffa sudah tidak lagi berada di PKPM tempat dia mengikuti ujian penyetaraan itu. Mita menatap rusuh kesegala penjuru dengan napas sesak. Sementara Damar yang duduk di atas motor pun juga menatap heran. “Sebenarnya siapa yang kamu cari, Ta?” tanya Damar ketika Mita sudah mendekat. Mita menatap Damar lekat-lekat. “Berapa kali aku harus bilang ... aku nyariin suami aku!” Damar lagi-lagi tertawa. “Jangan becanda lagi, Ta!” “AKU TIDAK PERNAH BERCANDA ...!!!” Teriakan itu membuat Damar terhenyak. Sementara Mita kini menatap lekat-lekat dengan air mata yang sudah tumpah. Sedetik kemudian Mita langsung menghapus air matanya dan menatap tajam. “Turun ...! aku harus mencarinya lagi!” tukas Mita. Damar meneguk ludah. Dia termangu sesaat menatap rau