Cemilan sudah dibuat. Cici membuat donat. Donat yang sangat enak menurut Andra. Cici tidak ke luar dapur, sampai semua selesai makan siang. Andra tengah mengobrol dengan pelanggan, saat Cici ke luar dari dapur. Cici memperhatikan sekitar, kalau ada yang butuh bantuannya. "Cici!" Panggil seseorang. Bukan hanya Cici yang menatap orang itu, tapi Andra, dan beberapa orang yang ada di sana juga. "Kang Amin!" Cici berjalan cepat ke arah pria yang memanggilnya. Pria yang usianya tidak sampai tiga puluh tahun. "Apa kabar, Kang." Cici mengulurkan telapak tangan. Mereka bersalaman. Pria yang dipanggil Amin itu tersenyum lebar. Terlihat jelas kalau ia senang bertemu Cici. "Pantas sudah tidak kelihatan di kampung. Ternyata kerja di sini, Ci?" Amin mengguncang jabatan tangan mereka. "Iya, Kang.