Andra mengantar Cici sampai di depan rumah. "Terima kasih, Pak." "Ya." Cici ke luar dari mobil. "Hati-hati di jalan, Pak." "Ya, assalamualaikum." "Waalaikum salam." Andra meninggalkan Cici yang masih berdiri di depan rumah kontrakannya. Andra berpikir, saat ini pasti sedang terjadi kehebohan di rumah acilnya. Kalau Zizi, Rara muda, dan Rara tua bertemu, dijamin heboh membahas tentang dirinya, dan Cici. Dan berita itu pasti akan segera sampai kepada orang tuanya. Andra merasa harus menyiapkan jawaban kalau orang tuanya bertanya. Sementara itu, di rumah keluarga Ramadhan. Terjadi seperti yang Andra perkirakan. "Amma benar. Cici cantik," ujar Rara muda. "Benar ya Nini ingin menjodohkan Cici dengan Bang El?" Tanya Zizi yang sudah sejak tadi menyimpan rasa penasaran. "Menurut ka