Mata Aay terbuka lebar, begitu pula mulutnya, melihat Rara yang berdiri di hadapannya, dengan pakaian tidur super seksi berwarna merah maroon. Rara mendekat, Aay terpaku di tempat. Rambut Rara yang panjang, tergerai melewati bahu, dan menutupi d**a Rara. Bibir Rara bergerak menggoda, tatapannya mengundang untuk disentuh. "Bang!" panggil Rara bersuara manja. Matanya mengedip mengundang untuk digoda. Aay masih terpaku, terpesona. "Bang!" Pukulan Rara di d**a membuat Aay terkejut, ia tersentak, ternyata yang tadi dilihat bukan nyata, hanya halusinasi belaka. Rara berdiri di hadapannya, masih memakai busana saat ijab kabul tadi. Aay mengusap wajah, merasa malu akan halusinasi nya. Aay memutar tubuh, ia mendekati tempat tidur, dengan perasaan gugup yang tak mau pergi. "Kenapa belum ganti