"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un ...." ucap Al, Abba Zizi lirih. "Nini!" Zizi berseru, lalu berlari bak melesat, Al, dan Al sampai terkejut, dan tertegun sesaat, sebelum akhirnya menyusul Zizi ke rumah depan. Begitu tiba di rumah depan, Zizi langsung masuk ke dalam kamar Asifa, karena dalam pikirannya Nini Sifa yang meninggal dunia. Zizi tertegun di ambang pintu yang terbuka. Kai, dan nininya duduk di tepi ranjang. Asifa menangis dalam pelukan Aska. "Siapa?" Zizi berdiri bak orang linglung di ambang pintu. "Zi ...." Aska, dan Asifa menatap cucunya. "Siapa yang ...." Zizi berpaling, karena mendengar suara derap langkah kaki beberapa orang dari lantai atas yang menuruni anak tangga. Zizi melihat, Aay, Aan, dan Razzi membopong sesosok tubuh yang tertutup kain. Zizi tak mampu berger