Akhirnya aku bisa bernapas lega setelah tukang rias melepas semua tusuk konde serta sanggul dari rambutku setelah menyelesaikan berbagai acara prosesi pernikahan dan juga resepsi yang membuat seluruh tubuhku remuk bagaikan digilas truk tronton. Dia juga membantu mengembalikan rambutku yang kaku akibat sasakan untuk membuat sanggul. "Terima kasih ya mas eh mbak," ujarku dengan senyum sumringah ke tukang rias yang membantuku seharian ini. Karya seni buatannya lumayan bagus dan tahan setelah seharian ini aku menjadi pengantin. "Sama-sama mbak, saya bahagia melihat mbak juga bahagia dan happy wedding ya," dia mencium pipiku, aku tersenyum mendengar ucapannya yang terdengar tulus, "lekong yey so hot loh, jangan disia-siakan nanti direbut eykeh baru nyaho," sambungnya dengan wajah menyeb