sejak hari itu tania tidak pernah bertemu sean sekalipun , ia mengirim pesan kepada sean tapi sama sekali tidak ada jawaban dari pria dingin itu , sesekali ia bertanya kepada abraham dan pria itu hanya diam tanpa menjawabnya. terlihat sedikit kekecewaan di wajah keruliput abraham.
" ayah..kau marah padaku ?" tanya tania dengan pelan dan penasaran
" tidak ,aku sejujurnya hanya kecewa pada mu" timpal abraham lalu diam tanpa menjawab tania yang mengejarnya dan menghujamnya dengan pertanyaan seputar eric dan sean .
" oh ya.. kau tidak akan bisa bertemu sean lagi ,karna ia pergi keluar negri untuk berlibur entah 2 tahun atau 3 tahun atau mungkin ia selamanya disana dan membangun bisnisnya disana" ujar abraham ke arah tania yang langsung terdiam
" jadi pria itu tidak main-main dengan perkataannya kemarin " batin tania lalu meninggalkan abraham dan pergi ke kampus bersama supirnya hari ini .
sesampainya di kampus tania melihat cindy di halaman memasuki ruangan , ia mengambil buku dan membaca nya dengan seksama untuk berpura-pura agar cindy tidak mengetahui dirinya lewat di hadapannya, tapi bukan tania namanya kalau tidak ceroboh karna sibuk mengalihkan perhatian ia tersandung batu dan beruntung seorang pria menangkapnya dengan cepat . wajah pria itu terlihat sangat asing membuat tania langsung bangkit dari pelukan pria itu dan bangun .
" maaf " ujar tania dengan terbata-bata . pria itu mengingat wajah gadis yang sepertinya pernah ia lihat di suatu tempat .
" kim tae hae" ujar pria itu dengan logat korea nya disana
" ah.. ya tania" ujar tania seraya tersenyum . tae hae ingat ini adalah pacar eric yang waktu itu dibicarakan mereka .
" maaf.. aku harus masuk " ujar tania denga lembut , tae hae hanya tersenyum dan mengangguk sinis kepada tania yang keheranan.
" menarik juga " ujar tae hae seraya tersenyum sinis ke arah tania yang masuk ke pekarangan kampus.
cindy melihat pergerakan dari tania yang masul tanpa melirik sedikitpun ke arah nya , lalu gadis itu mendekat dan meraih tangan tania .
" lepas,apa-apaan sih lo" tanya tania kesal berusaha melepaskan tangan cindy
" kita perlu bicara" ucap cindy
" silahkan ambil saja pria menjijikkan itu untuk mu dan anggap saja kita tidak pernah kenal, oke " ujar tania dengan nada kasar lalu memilih pergi meninggalkan cindy , ia sangat benci melihat wajah menjijikkan itu . rasa frustasi nya kini bertambah saat ia harus ke kampus . tania memilih kursi paling belakang kali ini untuk mengatasi rasa frustasi nya. fikirannya melayang ke eric sesekali ke sean yang menghilang.
" dasar kurang ajar ,kau pergi tanpa pamit" ucap tania tiba-tiba teringat kejadian malam itu dimana ia berciuman dengan sean ,itu adalah ciuman terlembut dan terhangat yang pernah ia rasakan. tania meraih ponselnya dan mencoba mengirim pesan kembali ke pria itu.
" sean " hanya itu pesan yang ia kirim dari kemarin ke sean , tania bingung hendak mengatakan apa kepada pria itu .
sementara disisi lain sean tersenyum tipis membaca pesan dari tania,
" ha.. aku sudah merindukannya" ucap sean sambil menatap pesan yang di berikan tania kepadanya .
sementara tania kesal karna pesannya tidak di tanggapi sama sekali oleh sean . saat itu dosen masuk ke kelas dan tersenyum memperhatikan para wahasiswa.
" hari ini , kalian kedatangan mahasiswa baru , karna dulu ia kuliah di tempat yang satu jurusan dan semester yang sama ia di perkenankan masuk ke kelas ini" ujar bu reni selaku dosen yang terlihat sedikit manja , pria tampan perawakan korea itu masuk dan mencuri perhatiana banyak wahasiswa di dalam kelas itu. tania melihat pria itu yang tadi membantu nya bangun karna tersandung batu.
" halo , aku kim tae hae mohon bantuan nya " ujar pria itu dengan suara yang membuat wanita jatuh cinta padanya
" baik saya tinggal dulu ,kalian boleh berkenalan " ujar bu reni lalu banyak wanita menghampiri tae hae untuk berkenalan , sementara tania hanya cuek ia mengambil headseat dan memutarkan musik sambil melihat foto sean.
" apa aku sudah gila ? kenapa aku terus memikirkan pria bodoh ini" ujar tania dalam hati membuat nya heran ia memeriksa jantung nya dan itu berdetak sangat cepat ketika memikirkan sean . apa secepat itu ia melupakan eric ?
tae hae duduk di samping tania dan langsung menatap gadis itu ,membuat wanita lain cemburu melihat nya. tania melepas headsetnya dan melihat ke arah tae hae
" ada apa ?" tanya tania ketus
" kau tidak menyambutku ?" tanya tae hae dengan percaya diri
" oh ya selamat datang" ucap tania dengan senyuman tidak enak.
" begitu cara mu menyambut orang yang menyelamatkan mu dari kejadian yang memalukan pagi ini?" tanya tae hae dengan nada sedikit kesal
" aku tidak meminta kau membantu ku" ucap tania kesal lalu pergi dari hadapan tae hae , pria itu tersenyum sinis dan kecewa
" sepertinya akan sulit " batin tae hae menatap punggung tania yang bergerak semakin menjauhinya , rasanya baru kali ini seorang wanita menolaknya mentah-mentah seperti ini dan ia tidak terima di permalukan. tae hae adalah seorang pria yang hobby tidur dengan wanita yang ia inginkan lalu ia bisa mencampakkan begitu saja wanita itu , ayah nya yang kaya dan berkuasa mampu berbuay apa saja untuk menyelamatkan dirinya dari kasus pelecehan atau pun tuntutan atas dirinya.
tae hae juga pria yang mengerikan , ia sangat berbeda dari eric yang baik , walaupun ia memiliki niatan jelek untuk membalas dendam kepada tania , tapi pria itu masih sedikit berfikir untuk tidak menyakiti wanita itu terlalu dalam, hanya saja eric sangat mudah terpengaruh oleh provokasi yang sering di berikan tae hae sejak mereka kenal dulu kala, tae hae pindah dari korea karna ia ingin menikmati suasana baru di luar korea dan tentunya ia punya tujuan sehingga ia memilih untuk menetap disini .