Meledak-ledak

2363 Kata

Sesekali Vita melirik pria yang kini duduk di sampingnya. Fatih nampak lemah, bahkan sedari tadi pria itu diam sambil memejamkan mata. Vita tak memastikan apa Fatih tertidur atau hanya berpura-pura tidur, ia tahu Fatih butuh ruang untuk sendiri saat ini. "Astaga Sayang, Fatih kenapa Vit?" Lidya yang tengah membaca majalah di ruang tengah mendekati putranya yang dipapah Vita. "Tadi kena serpihan kaca di kantor, Tante." "Kok bisa sih, ya ampun ..." Tubuh Vita terbawa saat ia merebahkan Fatih di kasur hingga kini posisinya berada di atas Fatih. "Ya ampun, maaf Tante." "Nggak apa-apa, dia pasti berat banget." Vita membantu melepas sepatu yang melekat di kaki Fatih, lalu menyelimuti pria itu. Semua kejadian itu tak luput dari penglihatan Lidya, wanita itu merasa sangat terharu melihat k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN