Menantu Idaman

2228 Kata

Dengan tangan bergetar Sakti berusaha meraih ponselnya. Malam telah menunjukkan pukul setengah satu dini hari, dan ia kembali terbangun setelah mengalami mimpi buruk itu berulang kali. Ditekannya satu nomor, berharap seseorang di seberang sana menerima panggilannya. "Ma, aku takut," lirih Sakti begitu mendengar wanita di seberang sana menyahut. "Halo, Sayang. Kamu baik-baik saja?" Ada kecemasan yang dapat Sakti dengar dari setiap ucapan Tania. "Ma." Sakti tak lagi sanggup melanjutkan ucapannya, tenggorokannya serasa tercekat. "Mama akan segera ke sana." Tania menaruh kembali ponselnya dan membangunkan sang suami. "Pa, Papa!" Tania mengguncang bahu suaminya lebih keras lagi ketika pria itu tak juga membuka mata. Perasaan tak enak langsung menyergapnya begitu mendengar suara putra ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN