Flora terus berlari meninggalkan gedung itu. Ia menulikan pendengarannya, mengabaikan pria yang berulang kali memanggilnya dan tengah berlari mengejarnya. Sesampainya di depan, Flora langsung memasuki taksi yang berhasil dia cegat. "Flora!" Teriak Sakti. Tak berhasil mengejar istrinya, pria itu memutar arah dengan berlari ke tempat parkir. Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di rumah. Sementara itu sepanjang perjalanan Flora tak henti menangis. Dia merasa dibohongi, dikhianati dan tak dihargai. Flora tak yakin dia sanggup mendengarkan penjelasan Sakti nantinya. Sesampainya di rumah, Flora langsung berlari menuju kamarnya. "Lho, kenapa nangis Non? Ada apa?" Tanya Sri ketika berpapasan dengan Flora. Flora mempercepat langkahnya, tak menjawab rasa penasaran