Gara-gara Masa Lalu

2449 Kata

Degup jantung Vita makin tak karuan saat ibu mertuanya terus melangkah mendekat ke arahnya. Sementara Fatih yang paham dengan situasinya langsung menggenggam tangan Vita. "Kalian mau ke mana?" Tanya Lidya, datar. "Kita bicara di dalam Ma, nggak enak kalau sampai ada yang lihat," ajak Fatih, tanpa aba-aba dia langsung menggendong istrinya dan mendudukkannya di bed. Keluarga Fatih pun masuk. Bowo dan Lidya duduk di sofa dengan wajah serius, berbeda dengan Fahira yang sangat ceria usai mengetahui dirinya tak lama lagi akan memiliki keponakan. "Kamu benaran lagi hamil kan?" Vita mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan ibu mertuanya. "Terus kamu mau ke mana Sayang? Bukankah kamu masih lemah?" Lagi, Lidya bertanya. "Ma ..." "Mama belum selesai ngomong," sentak wanita itu pada putra su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN