Sakti melepas sepatu yang membungkus kakinya, dan meletakkannya di rak kecil yang ada dekat pintu kamar hotelnya. Jas yang ia sampirkan di lengan dia taruh bersamaan dengan tas kerjanya di meja. Menuangkan segelas air putih dari botol dan meminumnya, setelahnya Sakti merebahkan tubuhnya di kasur. Hari ini sangat melelahkan. Ia kecewa karena impiannya untuk segera menemui pujaan hatinya terpaksa ditunda. Ada kesalahan yang terjadi hingga membuatnya tertahan di sana lebih lama. Hampir saja Sakti memejamkan matanya ketika di waktu yang bersamaan dia mendengar ponselnya berdering. "Ya Ma," jawabnya lesu. "Lemas banget jawabnya? Baru pulang?" Suara Tania terdengar hangat. "Iya, ada masalah di kantor cabang, terpaksa aku harus menunda kepulanganku Ma," balas Sakti. "Nggak apa-apa. Mama tah