Part 22. Kembalinya Si Anak Hilang

1054 Kata

Suci Lima Menit Sebelumnya “Huuft, aku tahu kamu akan menjawab seperti itu. Dari ketiga cucuku, Rayan memang yang paling baik dan penurut, jadi dia setuju saja saat eyang kakung menjodohkannya denganmu. Sedangkan Rafi, dia memang tidak jahat, tapi dia tidak sepenurut Rayan. Yah, mungkin karena dia lahir dan besar di Jakarta.” “Iya eyang, keduanya memang berbeda.” Kataku, terpekur, menunduk dan membayangkan nasibku yang berputar pada dua sepupuan ini. Aku merasa bagai bola yang dilempar ke sana ke mari tanpa bisa menentukan di kaki siapa bola akan berhenti. Miris sekali hidupku. “Aku tahu kamu lebih menyukai Rafi dibanding Rayan,” ucapan eyang yang tiba-tiba membuatku mendongak dan melihat eyang dengan mata yang membola. Kukira, apa yang aku rasakan pada Kak Rafi, hanya ibu yang tahu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN