Rafi “Selamat sore Pak, ini merupakan pengecualian karena Bapak adalah lelaki pertama yang masuk ke ruangan ini.” Sapa perempuan itu dengan lembut namun tegas. Aku melirik nama yang tertera di name tag, Dena. Ooh ini yang namanya Dena, si marketing butik Sya. “Selamat sore Mbak Dena, maaf membuat keributan tapi saya harus bertemu Suci, pemilik butik ini. Tolong beritahu dia bahwa saya datang.” Lirihku. “Dan bapak adalah…” “Ibu Suci sudah tahu siapa saya.” Aku menjawab dengan berikan sebuah senyum. Aku yakin Suci pasti bisa menduga bahwa akulah yang datang menerobos masuk ke butik ini. Aku lihat Dena balas tersenyum dan menjawab,”maaf Pak, Ibu Suci sedang bertemu klien dan tidak bisa diganggu sampai selesai.” “Benarkah?” mataku memicing. “Sebentar lagi kami juga akan tutup, moho