Part 84. Cerita yang (Tak) Usai

2217 Kata

Rafi “Ciiit…” Decit tajam dari rem mobil menggema di sepanjang jalan aspal yang basah. Mobil di depanku berhenti mendadak, membuatku juga mengerem mendadak. Beruntung masih ada jarak sekira hanya satu jengkal dari mobil di depanku. “Aawww…” pekik Suci, lebih ke kaget sih. “Raf, ada apa? Kenapa Suci menjerit gitu?” teriak Rayan, suaranya ikut panik. “Mobil depan berhenti mendadak, ada kucing lewat kalik,” Jawabku asal, “udah ya, Rayan, biar kami bisa fokus nih.” Padahal aku sengaja lakukan itu agar Suci tidak menjawab balik ucapan cinta Rayan, tidak di depan hidungku! “Iya, tapi hati-hati!” Kumatikan panggilan telepon Rayan dan fokus mengemudi. Sesekali aku lirik Suci yang nampak gelisah, seperti tidak nyaman. “Tidurlah, Ci, sepertinya kamu kurang istirahat. Perjalanan kita akan terl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN